Tangis hujan, gerimis air mata

// 09/09/2024 — ⋆。°✩


Ku lihat awai-awai pohon pepaya
Tanda geligi yang alam sesalu ingin benamkan

Desir angin sebuah syair dukacita

Hak matahari untuk tidur lebih awal
Mengambil selimut kemudian lah dia

Petrikor, 'ku cium petrikor

Terdengar puji syukur orang-orang
Tak juga kau bisa mengabaikan

Kontras, itu yang malah aku rasa

Senantiasa akan terkenang
Selalu 'ku coba lupakan

"Dia jatuh bagaikan bintang"
Sayang, ke atas lah dia jatuh

Malam, kelam, malam.